Komunikasi dalam Organisasi
KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seorang
bisa berhubugnan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambahkan wawasan seseorang dalam bekerja ataupun menjalani kehiduppan
sehari-hari maka untuk membina hubungan kerja antara pegawai maupun antar
atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Di bawah ini
ada beberapa pendapat yang mendefinisikan komunikasi secara terpisah
diantaranya :
- Keith Davis
komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke
orang lain.
- Chester I Barnard
komunikasi
adalah suatu alat dimana orang-orang yang bersangkutan saling berhubungan satu
sama lain dalam suatu organisasiuntuk mencapai tujuan umum.
- Koontz O’Donnell
Komunikasi
adalah sebagai suatu pemindahan informasi dari satu orang ke orang yang lain.
Dari ketiga
pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa di dalam komunikasi harus mencakup tiga
hal pentingagar komunikasi tersebut berhasil baik :
- Harus ada si pembawa berita atau bisa disebut komunikator (Sender)
- Harus ada si penerima berita atau bisa di sebut komunikan (Receiver)
- Berita atau informasi yang akan di sampaikan.
Syarat-syarat
agar komunikasi yang dilakukan berhasil dengan baik :
- Jelas
yaitu
dinyatakan ke dalam bahasa yang di mengerti oleh si penerima berita.
- Tepat
dalam hal
orang yang di tuju untuk di beri berita atau informasi yang perlu di sampaikan.
- Sasaran
tujuan pemberian berita atau
informasi sebaiknya sesuai dengan yang diharapkan si pengirim.
Beberapa
cara ko’
munikasi di
lakukan, bisa melalui :
- komunikasi langsung
Yaitu
komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikan berita, laporan maupun perintah
antara si pengirim berita (komunikator) kepada si penerima berita (komunikan)
dilakukan secara langsung, sehinggga jika si penerima berita melakukan respon
umpan balik yang terjadi juga diterima oleh si pengirim berita juga secara
langsung (pada saat itu juga)
- Komunikasi tidak langsung
Komunikasi
yang terjadi jika dalam menyampaikan berita tidak di lakukan secara langsung,
hanya melalui orang lain ataupun secara tertulis. Komunikasi ini mengakibatkan
umpan balik yang terjadi juga tertunda.
Pengertian
Komunikasi Organisasi
Goldhaber
(1986), memberikan pengertian komunikasi organisasi yang artinya sebagai
berikut, Komunikasi organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar
pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Sama
dengan pemaknaan organisasi, dalam memaknai akan pengertian komunikasi itu
sendiri banyak para ahli yang mencoba memberikan pengertiannya dengan persepsi
mereka masing-masing. Termasuk diantara yaitu persepsi Redding dan Sanborn,
mereka mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
informasi dalam organisasi yang kompleks. Sedangkan Katz dan Kahn
mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran
informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi
(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya
berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan
yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan,
jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi
yang disetujui secara sosial. Orientasinya
bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Empat Jenis
Arah Komunikasi Dalam Organisasi
1. Komunikasi
ke atas
Komunikasi ke atas dalam organisasi
merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat bawahan ke tingkat yang
lebih tinggi (atasan). Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan,
diantara alasan itu ialah:
1. Aliran informasi ke atas memberi informasi berharga
untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi
kegiatan orang-orang lainnya.
2. Komunikasi ke atas memberitahukan
kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan
seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka.
3. Komunikasi ke atas memungkinkan
bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia
tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasioperasi
sebenarnya.
4 Komunikasi ke atas menumbuhkan
apresiasi dan loyalitas ke pada organisasi dengan memberi kesempatan kepada
pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran-saran
mengenai operasi organisasi.
5. Komunikasi ke atas mengizinkan
penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari
aliran informasi ke bawah.
6. Komunikasi ke atas membantu
pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka
dengan pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut.
2. Komunikasi
ke bawah
Komunikasi ke bawah ini merupakan sebuah komunikasi
yang mengalir dari tingkat atasan (jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat
yang lebih rendah (jabatan yang lebih rendah). komunikasi kebawah mempunyai 5
tujuan pokok yaitu:
1) Memberikan pengarahan atau instruksi
kerja tertentu
2) Memberikan informasi mengapa suatu
pekerjaan harus dilaksanakan
3) Memberikan informasi tentang
prosedur dan praktik organisasional
4) Memberikan umpan balik
pelaksanaan kerja kepada para karyawan
5) Menyajikan informasi
mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan
pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu kelemahan saluran
komunikasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan
atau sensor informasi penting yang ditujukan kepada para bawahan.
3. Komunikasi
horizontal
Komunikasi horizontal adalah
komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang posisinya setara.
4. Komunikasi
informal
Komunikasi Informal yang terjadi
karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-desus
atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya
dalam suatu organisasi dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena
kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan. Jadi agar komunikasi informal
bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk
memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi formal ini
jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan).
. Konsep Kunci
Komunikasi Organisasi
1. Proses
suatu organisasi adalah suatu sistem
terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salin menukar pesan diantara
anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus
menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan disini
yaitu susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang
dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
Pengklasifikasian pesan menurut
bahasa dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan nonverbal. Klasifikasi pesan
menurut penerima yang diharapkan dapat pula dibedakan atas pesan internal dan
eksternal. Pesan internal khusus dipakai karyawan dalam organisasi. Sedangkan
pesan eksternal adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi sebagai sistem
terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat umum.
Pesan dapat pula diklafikasikan
menurut bagaimana pesan itu disebarluaskan atau metode diffusi. Kebanyakan komunikasi
organisasi disebarluaskan dengan menggunakan metode “hardware” untuk dapat
berfungsi tergantung kepada alat-alat elektronik dan “power”. Sedangkan pesan
yang menggunakan metode “software” tergantung kepada kemampuan dan skil dari
individu terutama dalam berpikir menulis, berbicara dan mendengar agar dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Klasifikasi pesan yang terakhir
adalah berdasarkan tujuan dari pada pengiriman dan penerimaan pesan. Redding
(Goldhaber, 1986) menyarankan ada tiga alasan umum bagi arus pesan dalam
organisasi yaitu: berkenaan dengan tugas-tugas dalam organisasi, pemeliharaaan
organisasi, dan kemanusiaan.
Thayer mengemukakan empat fungsi
khusus dari arus pesan dalam organisasi yaitu: untuk memberi informasi, untuk
mengatur, untuk membujuk dan untuk mengintegrasikan. Goldhaber (1986)
menggunakan tiga klasifikasi Redding ditambah dengan klasifikasi baru yaitu
inovasi ini misalnya rencana baru organisasi, kegiatan baru organisasi,
kegiatan baru, program baru atau pengarahan yang membangkitkan pemecahan
masalah.
3. Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri
orang yang tiap-tiap darinya memiliki posisi kedudukan atau peranan tertentu
dalam organisasi. Pertukaran pesan dari sesamanya orang-orang ini terjadi
melewati satu set jalan kecil yang hal ini dinamakan jaringan komunikasi.
Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak factor antara lain :
hubungan peranan, arah, dan arus pesan, hakikat seri dari arus pesan, dan isi
dari pesan.
Organisasi terdiri darisatu seri
orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam
organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi
melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran
tingkah laku dalam suatu organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi atau
pekerjaan tertentu baik dinyatakan seacar formal maupun tidak formal.
Faktor kedua yang mempengaruhi
hakekat dan luas jaringan komunikasi adalah arah dari jaringan. Secara
tradisional ada tiga klasifikasi arah jaringan komunikasi ini yaiu: komunikasi
kepada bawahan, kounikasi kepada atasan dan komunikasi horizontal. Faktor
terakhir yang mempengaruhi jaringan komunikasi adalah proses serial dari pesan.
Proses serial ini adalah suatu istilah komunikasi yang maksudnya selangkah demi
selangkah atau dari orang kepada orang lain.
4. Keadaan
saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari
suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dalam
organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan
bahkan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begtu juga halnya dengan
jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi. Implikasinya bila
suatu pimpinan membuat keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan
itu terhadap organisasinya secara menyeluruh.
Keadaan yang saling tergantung satu
bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi
yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dan organisasi
mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga
kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi
dalam suatu organisasi saling melengkapi.
5. Hubungan
Hubungan manusia dalam organisasi
yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam
suatu hubungan perlu dipelajari. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar
mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang (dyadic) sampai kepada
hubungan yang kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun
besar dalam organisasi.
Karena organisasi merupakaan suatu
sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian
itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam
organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam
organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang
terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Hubunganmanusia dalam
organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu: hubungan diantara dua
orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang komplek, yaitu hubungan dalam
kelompok-kelompok kecil, maupun besar, dalam organisasi.
Thayer membedakan hubungan ini
menjadi hubungan yang bersifat individual, kelompok dan hubungan organisasi.
Lain halnya dengan Pace dan Boren mereka menggunakan istilah hubungan
interpesonal terhadap komunikasi yang terjadi dalam hubungan tatap muka. Dia
membedakan empat macam komunikasi yaitu komunikasi dyadic (antara 2 orang),
komunikasi serial yaitu komunikasi dyadic yang diperluas berupa satu seri,
komunikasi kelompok kecil yaitu komunikasi antara 3-12 orang dan komunikasi
“audiance” atau komunikasi kelompok besar yang terdiri dari 13 orang lebih.
6. Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan
disini yaitu semua totalitas secara fisik dan factor sosial yang diperhitungkan
dalam perbuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini
sendiri dapat dibedakan atasd lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah semua totalitas
secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan
mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan atas
lingkungan internal dan eksternal. Komunikasi organisasi terutama berkenaan
dengan transaksi yang terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri
dari organisasi dan kulturnya, dan antara organisasi itu dengan lingkungan
eksternalnya. Yang dimaksud dengan kultur organisasi adalah pola kepercayaan
dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang
membentuk tingkah-laku individu dan kelompok dalam organisasi.
Organisasi sebagai suatu sistem
terbuka harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena lingkungan
berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi baru ini
harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan
pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun
terhadap kepentingan umum secara eksternal.
7. Ketidak
pastian
Yang dimaksud dengan ketidak pastian
disini yaitu perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang
diharapkan. Untuk mengurangi factor ketidakpastian ini organisasi menciptakan
dan menukar pesan diantara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan
organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang
tinggi.
Ketidak pastian adalah perbedaan
informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi
faktor ketidak pastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara
anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi
tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Ketidak pastian dalam
suatu organisasi juga disebabkan oleh terlalu banyaknya infomasi yang diterima
dari pada sesungguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Salah
satu urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat
beberapa banyaknya informasi yang diperkukan untuk mengurangi ketidak pastian
tanpa informasi yang berlebi lebihan. Jadi ketidak pastian dapat disebabkan
oleh terlalu sedikit informasi yang diperlukan dan juga karena terlalu banyak
yang diterima.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi
adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama,
terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Sedangkan Komunikasi organisasi
yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan
yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah. Dan organisasi itu sendiri memiliki
elemen-elemen. Elemen-elemen itu ialah : struktur sosial, partisipan, tujuan,
teknologi, dan lingkungan.
Selain itu komunikasi organisasi
memiliki empat jenis arah. Empat Jenis Arah itu ialah :
1. Komunikasi ke atas. Komunikasi ke
atas dalam organisasi merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat
bawahan ke tingkat yang lebih tinggi (atasan).
2. Komunikasi
ke bawah. Komunikasi ke bawah ini merupakan sebuah komunikasi yang mengalir
dari tingkat atasan (jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat yang lebih
rendah (jabatan yang lebih rendah).
3. Komunikasi horizontal. Komunikasi
horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang
posisinya setara10.
4. Komunikasi informal. Komunikasi
Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam
suatu organisasi.
Selain itu pula terdapat beberapa
konsep kunci organisasi. Konsep kunci komunikasi itu ialah :
1. Proses,
suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan
salin menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar
informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada henti-hentinya maka
dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan, yang
dimaksud dengan pesan disini yaitu susunan symbol yang penuh arti tentang
orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
3. Jaringan,
organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiap darinya memiliki posisi
kedudukan atau peranan tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari
sesamanya orang-orang ini terjadi melewati satu set jalan kecil yang hal ini
dinamakan jaringan komunikasi.
4. Keadaan
saling tergantung, keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan bagian
lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu
sistem terbuka. Bila suatu bagian dan organisasi mengalami gangguan maka
akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sistem
organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu
organisasi saling melengkapi.
Daftar Pustaka :
https://darmatikay.wordpress.com/2014/11/12/komunikasi-dalam-organisasi/
Daftar Pustaka :
https://darmatikay.wordpress.com/2014/11/12/komunikasi-dalam-organisasi/
http://jumaidi07.blogspot.co.id/2014/12/makalah-komunikasi-komunikasi-organisasi.html
Komentar
Posting Komentar