MANAJEMEN UMUM - KOMUNIKASI MASSA



Definisi Pengertian Komunikasi Massa 

Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner dalam Rakhmat, (2009 : 188) adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner.

Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009 : 188) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Sedangkan menurut Rakhmat (Rakhmat, 2009 : 189) komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik yang dikemukakan oleh para ahli seperti menurut Wright dalam Ardianto, (2007: 4) komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu:

  1. Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim

  2. Pesan disampaikan secara terbuka

  3. Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat sekilas (khusus untuk media elektronik)

Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.

KRITERIA KOMUNIKASI MASSA

Kiteria

Komunikasi Massa

Komunikator

Organisasi kompleks

Pesan

Umum

Saluran

Elekronik dan Cetak

Khalayak

Massa

Umpan Balik

Tertunda

Kontak

Sekunder

Contoh

Berita TV

     

BENTUK KOMUNIKASI MASSA

a.         Surat Kabar

Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama surat kabar adalah menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara, dan dunia; mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita; dan menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui periklanan di surat kabar.

b.        Majalah

Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama, yaitu general consumer magazine (majalah konsumen umum), bussiness publication (majalah bisnis), literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), newsletter (majalah khusus terbitan berkala), dan public relations magazine (majalah humas).

c.         Radio

Radio merupakan media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.

d.        Televisi

Dari semua media televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi dipenuhi hiburan, berita, dan iklan. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis melalui pertumbuhan televisi kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang. Sedikitnya ada lima metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan, seperti over the air reception of network and local station program, cable, digital cable, wireless cable, direct broadcast satellite (DBS).

e.         Film

Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton televisi menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.

f.          Komputer dan Internet

Situs juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya. Sebagian besar komputer dan jaringan yang tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan karena internet memang lahir dari benih penelitian. Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi menjadi pembatas, berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet menyebabkan begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok.

 

FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
  1. Wiryanto, 2000, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta, halaman
10-13.
Wilbur Schramm menyatakan, komunikasi massa berfungsi sebagai decoder, interpreter dan encoder. Komunikasi massa mendecode lingkungan sekitar kita, mengawasi kemungkinan timbulnya bahaya, mengawasi terjadinya persetujuan dan juga efek dari hiburan. Komunikasi massa menginterpretasikan hal-hal yang di-decode sehingga dapat mengambil kebijakan terhadap efek, menjaga berlangsungnya interaksi serta membantu anggota-anggota masyarakat menikmati kehidupan. Komunikasi massa juga meng-encode pesan-pesan yang memelihara hubungan kita dengan masyarakat lain serta menyampaikan kebudayaan baru kepada anggota-anggota masyarakat. Peluang ini dimungkinkan karena komunikasi massa mempunyai kemampuan memperluas pandangan, pendengaran dalam jarak yang hampir tidak terbatas, dan dapat melipatgandakan suara dan kata-kata secara luas.
Menurut Harold D. Laswell :
a. Surveillance of the environment
Fungsinya sebagai pengamatan lingkungan, yang oleh Schramm disebut decoder yang menjalankan fungsi The Watcher.
b. Correlation of the parts of society in responding to the environment
Fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungan. Schramm menamakan fungsi ini sebagai interpreter yang melakukan fungsi The forum.
c. Transmission of the social heritage from one generation to the next.
Fungsinya penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Schramm menamakan fungsi ini sebagai encoder yang menjalankan fungsi The Teacher.



Menurut Charles R. Wright :
a. Surveillance
Menunjuk pada fungsi pengumpilan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun di dalam masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut Handling of News.
b. Correlation
Meliputi fungsi interpretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian-kejadian. Untuk sebagian, fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi editorial atau propaganda.
c. Transmission
Menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi yang lain atau dari anggota-anggota  suatu masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi pendidikan.
d. Entertainment
Menunjuk pada kegiatan-kegiatan komunikatif yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efek-efek tertentu.

  1. Mursito BM, 2006, Memahami Institusi Media (Sebuah Pengantar), Lindu Pustaka dan SPIKOM, Surakarta, halaman 16-19.
Menurut Harold D. Laswell :
a.  Pengawasan Lingkungan
Menunjukkan pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan, baik di dalam maupun di luar masyarakat tertentu. Fungsi ini berhubungan dengan penanganan berita. Penanganan berita dalam arti luas lebih dikenal sebagai jurnalisme.


Secara teknis jurnalisme memang merupakan kegiatan mengumpulkan, memformat, dan menyiarkan informasi, tetapi lebih dari sekedar masalah teknis, jurnalisme akan selalu dilandasi nilai-nilai serta kode etik jurnalisme. Contohnya nilai-nilai kebenaran, altruisme, dan sebagaiannya.
b.  Korelasi antar bagian masyarakat dalam menanggapi lingkungan
Tindakan korelasi meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan pemakaiannnya untuk berperilaku dalam reaksianya terhadap peritiwa-peristiwa tadi. Aktivitas ini dikenal sebagai editorial atau propaganda. Editorial dapat dikatakan sebagai pertanggungjawaban atas berita-berita yang dipilih dan disajikan, tanggungjawab atas komitmen terhadap pembangunan masyarakat. Hal ini berhubungan dengan fungsi editorial, yakni: pertama, memberikan bimbingan kepada masyarakat agar dalam kehidupannya lebih efektif, atau dengan perkataan lain memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi di masyarakat. Kedua, memberikan penjelasan kepada pembaca tentang berita-berita hangat atau aktual. Ketiga, mengajak pembaca berbincang tentang suatu persoalan aktual sebelum berita itu terlanjur menjadi pendapat utama (public opinion).
c.  Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Transmisi warisan sosial berfokus pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma sosial dari generasi ke generasi lain atau dari anggota-anggota satu kelompok kepada pendatang baru. Kita sering menyebutnya sebagai fungsi pendidikan.
d.  Hiburan
Fungsi hiburan berhubungan dengan hiburan massa, yang digambarkan para kritikus kebudayaan sebagai “hiburan massa, adalah disfungsional selama ia gagal menimbulkan atau menumbuhkan selera publik sampai pada tingkatan yang mungkin dicapai oleh bentuk-bentuk hiburan yang kurang meluas seperti teater, opera, dan drama-drama klasik”.
Menurut Denis McQuail (seperti Harold D. Laswell, hanya ditambahkan fungsi mobilisasi) :
a.  Pengawasan Lingkungan
Menunjukkan pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan, baik di dalam maupun di luar masyarakat tertentu. Fungsi ini berhubungan dengan penanganan berita. Penanganan berita dalam arti luas lebih dikenal sebagai jurnalisme. Secara teknis jurnalisme memang merupakan kegiatan mengumpulkan, memformat, dan menyiarkan informasi, tetapi lebih dari sekedar masalah teknis, jurnalisme akan selalu dilandasi nilai-nilai serta kode etik jurnalisme. Contohnya nilai-nilai kebenaran, altruisme, dan sebagaiannya.
b.  Korelasi antar bagian masyarakat dalam menanggapi lingkungan
Tindakan korelasi meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan pemakaiannnya untuk berperilaku dalam reaksianya terhadap peritiwa-peristiwa tadi. Aktivitas ini dikenal sebagai editorial atau propaganda. Editorial dapat dikatakan sebagai pertanggungjawaban atas berita-berita yang dipilih dan disajikan, tanggungjawab atas komitmen terhadap pembangunan masyarakat.
Hal ini berhubungan dengan fungsi editorial, yakni: pertama, memberikan bimbingan kepada masyarakat agar dalam kehidupannya lebih efektif, atau dengan perkataan lain memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi di masyarakat. Kedua, memberikan penjelasan kepada pembaca tentang berita-berita hangat atau aktual. Ketiga, mengajak pembaca berbincang tentang suatu persoalan aktual sebelum berita itu terlanjur menjadi pendapat utama (public opinion).
c.  Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Transmisi warisan sosial berfokus pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma sosial dari generasi ke generasi lain atau dari anggota-anggota satu kelompok kepada pendatang baru. Kita sering menyebutnya sebagai fungsi pendidikan.
d.  Hiburan
Fungsi hiburan berhubungan dengan hiburan massa, yang digambarkan para kritikus kebudayaan sebagai “hiburan massa, adalah disfungsional selama ia gagal menimbulkan atau menumbuhkan selera publik sampai pada tingkatan yang mungkin dicapai oleh bentuk-bentuk hiburan yang kurang meluas seperti teater, opera, dan drama-drama klasik”.
e.  Mobilisasi
Fungsi ini berhubungan dengan upaya “mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang-kadang juga dalam bidang agama”. Fungsi mobilisasi agaknya yang paling relevan dengan permasalahan yang mencoba menghubungkan peranan pers dengan upaya mewujudkan pemerintah yang baik.

Menurut Dye dan Zeigler :
a. Pemberitaan (newsmaking). Media massa mengamati dan melaporkan
b. Interpretasi (interpretation). Menganalisis dan memberikan penilaian
terhadap kejadian-kejadian.
c. Sosialisasi (socialization). Media mengindoktrinasi khalayak
sehubungan dengan nilai-nilai yang berlaku.
d. Persuasi (persuasion). Media berusaha mempengaruhi perilaku khalayak seperti dalam masa kampanye pemilu.
e. Fungsi agenda setting. Media menentukan apa yang ditentukan berkenaan dengan isu-isu penting, mendefinisikan masalah serta mengajukan saran pemecahan masalah.

 EFEK KOMUNIKASI MASSA
Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa memiliki efek-efek berikut terhadap individu :
1.         Efek ekonomis : menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh : dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan)
2.         Efek sosial : menunjukkan status (contoh : seseorang kadang-kadang dinilai dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.
3.         Efek penjadwalan kegiatan
4.         Efek penyaluran/ penghilang perasaan
5.         Efek perasaan terhadap jenis media
Menurut Kappler (1960) komunikasi masa juga memiliki efek :
1.         Conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan.
2.         Memperlancar atau malah mencegah perubahan
3.         Memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.
Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media (lisan, tulisan, visual/audio visual) perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologis dan analisis sosial. Yang dimaksud dengan analisis psikologi adalah kekuatan sosial yang merupakan hasil kerja dan berkaitan dengan wtak serta kodrat manusia.
Donald K Robert mengungkapkan, “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya adalah pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh media massa.
Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa seseorang baik secara langsung mapun tidak langsung. Oleh karena itu, Stamm menyatakan “efek komunikasi massa terdiri atas primary effect dan secondary effect.
Menurut Steven M Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau atau dengan istilah lain dikenal sebagai observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa.

a.       Efek Kehadiran Media Massa
Mc Luhan mengemukakan media is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu :
·         Efek Ekonomi, kehadiran media massa memberikan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa.
·         Efek Sosial, berkatian dengan perubahan pada struktur atau interaksi social sebagai akibar dari kehadiran media massa
·         Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari, Kehadiran media massa membuat aktivitas sehari-hari berpangaruh terhadap adanya media. Di pagi hari, biasanya masyarakat kota membaca Koran dahulu, Di malam hari, dimana anak-anak seharusnya tidur, tapi malah menonton tv.
·         Efek Hilangnya Perasaaan Tidak Nyaman, orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesel, kecewa dan sebagainya.
·         Efek menumbuhkan Perasaan Tertentu, terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya orang akan mempunyai perasaan positif terhadap Koran Kompas dari pada Koran Pos Kota. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengna pengalaman individu bersama media massa tersebut.

b.      Efek Pesan
Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa yang meliputi efek kognitif, efek afektif, efek behavioral.

1)      Efek Kognitif
Akibat yang timbul pada diri komunikasn yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.
Dengan berlangganan Koran Pos Kota, kita akan menduga bahwa dunia ini dipenuhi denga tindakan perkosaan, penganiyaan dan criminal. Dengan melihat acara criminal di televisi, kita cenderung mengatakan bahw di sekitar kita sudah tidak aman lagi. Dengan demikian jelaslah bahwa naik surat kabar maupun televise dapat menonjolkan situasi atau orang tertentu di atas situasi atau orang yang lain.
Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang timpang, bias dan tidak cermat. Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang timpang, bias dan tidak cermat.
Efek Prososial Kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televise menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik da benar, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Film Sesame Street yang dirancang para pendidik, psikolog dan ahli media massa. Setelah melalui berbagai penelitian, terbukti film ini telah berhasil mempermudah proses belajar.

2)      Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tingga daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
Kegembiraan juga tidak dapat diukur dengan tertawa keras ketika menyaksikan adegan lucu. Tetapi para peneliti telah berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain:
·         Suasana emosional, menonton sebih sinetron di televisi atau membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya dalam keadaan senang.
·         Skema Kognitif, merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau bahwa dalam sebuah film action ‘sang jagoan; pada akhirnya akan menang.
·         Suasana Terpaan (Setting Exposure), Tayangan misteri di tv, membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam film atau sinetron tersebut.
·         Predisposisi Individual, mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi trahdi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa pnelitian membuktikan bahwa acra yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda.
·         Faktor Identifikasi, menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh tersebut.

3)      Efek Behavioral
Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan di TV membuat orang menjadi beringas. Siaran memasak di tv membuat ibu-ibu lebih gemar memasak dan kreatif. Namun ada juga laporan bahwa, televise gagal mendorong pemirsanya untuk menabung di Bank. Film tidak sanggup memotivasi remaja perkotaan untuk menghindari pemakaian obat-obat terlarang.
Mengapa terjadi efek yang berbeda? Belajar dari media massa tidak bergantung pada unsure stimulus yang ada pada media massa saja. Kita memerlukan teori, menurut teori belajar Sosial, orang cenderung meniru prilaku yang diamati. Stimulus menjadi teladan untuk perilakunya. Penyajian kekerasan dalam media massa menyebabkan orang melakukan kekerasan pula. Jadi sejauh ini, tampaknya teori belajar sosial dapat diandalkan untuk menjelaskan efek behavioral media massa.


Daftar pustaka

http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-komunikasi-massa-menurut-ahli.html

https://adityadananjaya.wordpress.com/2013/09/05/fungsi-fungsi-komunikasi-massa/

http://mil2kpi.blogspot.com/2014/01/tugas-makalah-mata-kuliah-komunikasi.html

http://tobethelast.blogspot.com/2012/12/makalah-komunikasi-massa.html




 

 



Komentar

Postingan Populer